Pernah gak sih merasa takut? Bukan takut pada gelap, takut sama ular, atau saya yang takut sama belalang. Tapi takut sama sesuatu yang gak sesuai harapan. Iya, takut kecewa.
Saya takut kalo kenyataan lebih keras dari apa yang saya bayangkan, selama ini saya selalu berlindung dari ketakutan-ketakutan itu di balik ketek orang tua, tapi saya tau, gak selamanya akan bisa begitu. Suatu saat saya akan berdiri sendiri menghadapi kenyataan, menghadapi kekecewaan.
Sekuat apa saya melawan takut yang detik ini mengaliri darah saya, memompa adrenalin, dan menggetarkan jantung saya, saya tetap takut. Ikhlas dan sabar saya semacam berkurang drastis, saya semacam gak punya kekuatan. Dan saat ini, saya cuma bisa menyerahkan ketakutan saya kepada Tuhan, tempat kembali apa-apa yg ada di bumi ini.
Saya, masih berusaha melawan takut, dan terus belajar ikhlas dan sabar.
-nha-