Terbangun pukul 6 pagi di dormitory room yang serasa milik pribadi di Busan, saya langsung mandi, beres-beres, dan sarapan. Pagi itu, saya berniat untuk melanjutkan petualangan saya di Busan pukul 8 pagi.
Terus beneran nin jalan jam 8 pagi? Oh tentu tidak, jam 8 saya baru sarapan dengan mata ngantuk karena malamnya saya video call dengan seorang teman. Hahaha. Akhirnya saya check out hostel pukul 9 pagi dan langsung menuju Gwangalli Beach.
Gwangalli Beach
Dari Haeundae saya ingat saya naik subway menuju Gwangalli, sekitar 5 atau 6 stasiun, saya lupa. Tapi saya harus jalan kaki sekitar 1,5 kilometer dari stasiun pemberhentian menuju pantai Gwangalli. Capek? Panas? Iyalah. Padahal jam belum menunjukkan pukul 10, saya lirik aplikasi cuaca, ternyata bukan hanya terik tapi humidity yang juga lumayan tinggi yang bikin saya begitu sampai di Gwangalli sudah basah kuyup karena keringat.
Apakah Gwangalli bagus? Hmm, pantai dengan panjang kurang lebih 1,4 kilometer ini memang terkenal dengan pasirnya yang cakep. Saat saya sampai disana, karena masih pagi, pantainya masih penuh sampah. Plus karena saya takut panas, saya pun tidak menghabiskan banyak waktu disini. Eh ini pokoknya kalo ditanya “udah pernah ke Gwangalli?” ya dijawab aja “sudah”. hehehe.


Oryukdo Sky Walk
Gak sampai satu jam saya duduk di Gwangalli, saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan saya ke Oryukdo Sky Walk. Saya ingat alasan utama saya kesini itu setelah ngeliat salah satu postingan selebgram, beberapa hari sebelum keberangkatan saya ke Korea Selatan. Saya langsung impulsive mengganti jadwal saya di Busan. Hahaha.
Saya harus jalan sekitar 1 kilometer ke halte bus menuju Oryukdo, lalu transit di salah satu universitas untuk naik bus menuju Oryukdo. Perjalanan sekitar 45 menit, tepat pukul 12 siang (tengah bolong banget nin??) saya sudah tiba di Oryukdo. Eh ini mana skywalknya??? Ternyata harus jalan lagi sekitar 1 kilometer. Hahaha. Panas, mulai capek, saya pun ngebut jalan kaki menuju Oryukdo Skywalk. Tapi terus ya pemandangan di Oryukdo ini bikin semua capek saya hilang loh.




Btw, saking saya sukanya dengan Oryukdo Skywalk, saya menghabiskan agak lebih banyak waktu disini, sekitar 2 jam. Terus saya kaget karena saya belum makan siang dan harus mengejar KTX ke Seoul sekitar jam 4 sore. Saya pun langsung bangkit dan naik bus menuju Busan Station.

Saya pun turun di daerah Chinatown Busan, masih ada sekitar 1.5 jam lagi dari jadwal KTX saya, saya pun memutuskan untuk makan siang di Chinatown. Googling sedikit, saya menemukan Samarkand Uzbekistan Halal Food. Maka saya pun langsung meluncur kesana. Pas buka menu, saya langsung bingung. INI GAK ADA NASINYA? Hahaha. Akhirnya saya pesan seperti daging giling gitu tambah kentang, salad buah, dan kue khas Uzbekistan yang saya lupa namanya. Kenyang? Gak sih. Haha. Karena sambil jalan kaki ke Stasiun KTX saya memutuskan membeli burger udang McD untuk dimakan di dalam KTX.

Pukul 4 waktu Korea Selatan, saya udah nangkring di Stasiun Busan dan menunggu jadwal KTX saya jam 16.20, dan perkiraan tiba di Seoul pukul 19.00. Seneng gak nin ke Busan 2 hari 1 malam? Senaaannggg sekali. Kalo bisa nanti kapan-kapan kalo balik ke Korea Selatan lagi, mungkin saya akan pilih untuk ke Busan dan Jeju. Aamiin.
Jam 7 malam di Seoul, rintik hujan, lembab. Saya kembali ke Hostel yang sama di Seoul, Backpackers Inside, disambut dengan penjaga Hostel yang berkebangsaan Tiongkok. Terus kami membahas beberapa hal tentang Busan, dan tentu fangirling boyband Korea bersama di ruang berkumpul. Terimakasih Busan…
Pen ke busannnnn
aku aja pengen balik lagi kesana rasanya mbak joooo hihi. orangnya ramah2 pun